Cara memilih ayam bangkok ada 2 macam. Pertama memilih calon bakal ayam aduan. Kedua memilih ayam aduan yang sudah jadi. Bagi yang ingin praktis, lebih cenderung memilih ayam aduan yang sudah jadi, artinya ayam bangkok tersebut yang sudah berusia 10-12 bulan lebih dan sudah pernah di adu di kalangan. Memilih ayam aduan yang sudah jadi lebih praktis karena permainannya sudah bisa dilihat saat bertarung. Hanya saja harga ayam aduan yang sudah jadi lebih mahal, apalagi sudah pernah memenangkan laga.
Postingan kali ini membagi sedikit tips untuk pemula tentang memilih ayam anakan dan ayam muda luncuran yang belum berani di adu.
Memilih calon ayam aduan dari ayam muda gampang-gampang sulit. Bisa salah pilih atau bisa dapat pilihan yang bagus. Tapi ada untungnya yaitu bisa mendapatkan harga ayam yang lebih murah. Disamping itu ada seni dan kepuasan tersendiri bila memilih ayam bangkok sendiri yang ternyata bagus setelah dewasa dan di adu.
Banyak penggemar ayam bangkok pemula yang memulai hobi ayam bangkok dengan cara memilih ayam bangkok muda ini. Begitu pula dengan pengemar ayam bangkok yang sekedar hobi dan hanya untuk abar tarung persahabatan dengan teman-teman untuk tujuan penyaluran hobi dan pergaulan saja. Mereka lebih suka memilih ayam anakan atau ayam muda ketimbang ayam aduan yang sudah jadi.
Ada pula sebagian penggemar ayam bangkok memilih ayam luncuran siap latih sambil bisnis. Yaitu, memilih ayam luncuran/siap latih, untuk kemudian dilatih dan disiapkan dalam beberapa bulan. Setelah jadi bisa dijual dengan harga yang menguntungkan. Yang terakhir ini umumnya para mantan pemain ayam sabung yang sarat pengalaman dan mereka ini adalah ahlinya dalam memilih calon ayam aduan.
Agar mudah diingat, cara memilih calon ayam aduan usia muda luncuran menggunakan istilah Dilihat Diraba dan Diterawang 3d.
Istilah ini seperti melihat uang asli atau palsu. Uraiannya sebagai berikut ini.
DILIHAT : Dilihat tampilan umum ayam
Melihat tampilan fisik dan gerak gerik ayam secara umum tanpa dipegang. Dari penglihatan tersebut akan tampak postur ayam bangkok secara umum dan gerakannya saat berjalan. Perhatikan saja apakah posturnya seimbang dari kepala, badan, hingga kaki, dan tembus warna paruh dan warna kaki.
Perhatikan saat ayam berdiri dan saat ayam berjalan, apakah ada yang mengganjal seperti ayam tampak loyo atau jari dan kaki kurang bagus atau tidak normal. Jika tidak tertarik lihat ayam yang lain. Tetapi jika tertarik barulah ayam tersebut dipegang dan diraba.
Bagi peternak dan pemain ayam yang sangat berpengalaman, mereka sudah bisa sedikit mendapat gambaran apakah ayam yang dilihat tergolong bagus atau kurang.
DIRABA : Diraba setiap bagian tubuh ayam
Jika dari tampilan umum tampak tertarik maka lanjutkan dengan memegang dan meraba bagian tubuh ayam. Tujuan utamanya untuk mengecek kekuatan fisik ayam tersebut yaitu tulang dan otot. Urutannya adalah meraba lingkaran badan/dada untuk memperkirakan ukuran ayam, meraba pinggang, tulang ekor, tulang capit kloaka, tulang dada depan dan tulang dada bawah, tulang pangkal sayap,tulang capit leher, otot paha, batang kaki/sisik.
Tangan harus dikencangkan (diremas) untuk meraba ayam tersebut sehingga ketahuan besar dan kerasnya tulang dan otot. Kekuatan, daya tahan dan kekebalan terhadap pukulan terletak pada kekuatan tulang, otot dan kerasnya tubuh secara keseluruhan.
Bagi pemula perlu membiasakan diri memegang/meremas tiap bagian tubuh ayam agar terbiasa membedakan ayam yang bertubuh keras atau yang lembek. Keras dan lembeknya tubuh dan tulang juga berbeda untuk ayam muda dan ayam dewasa, dan antara ayam belum dan sudah terlatih. Disamping itu tidak semua bagian ayam harus besar, karena ayam bangkok yang dicari tidak hanya kokoh dan kuat, tetapi juga harus lincah dan gesit.
DITERAWANG :Ini adalah yang paling lama karena melihat secara detil setiap bagian tubuh sambil menerawang atau menduga-duga teknik tarung ayam, pukulan, kelebihan dan kelemahannya. Disini warna tembus di cek lagi kesesuaiannya dengan warna mata, warna dada bawah serta warna bulu, termasuk keseimbangan warna antara kiri dan kanan di paruh dan kaki serta warna bulu sayap yang seimbang kiri dan kanan.
Warna tembus menentukan kegigihan (fokus/tidak mendua) dalam bertarung dengan mental yang lebih baik bertarung sampai mati daripada lari. Gigih pantang menyerah juga berdasarkan silsilah turunan ayam (trah). Jika ayam yang tidak jelas silsilahnya maka warna tembus ini sangat diperhatikan dalam memilih ayam bangkok.
Bentuk mata, tatapan mata, bentuk muka dan kepala dilihat lagi, apakah ayam punya mental dan keberanian yang bagus, kepala yang kokoh tapi lincah, teknik kepala main-atas atau main bawah. Sisik-sisik kaki dan jari dilihat lagi apakah benar-benar kering atau tidak kering tapi keras.
Ada yang memperhatikan detil bentuk sisik tebal atau tipis, mencari dan menghitung jumlah sisik yang katuranggan seperti cincin ubet, selip dan belah, dll, dan bahkan ada yang menghitung jumlah sisik di jari tengah (19-21) untuk memastikan apakah jarinya panjang atau tidak dan jumlah sisik di jari belakang (6-8).
Ayam kadang diangkat untuk menduga posisi kaki saat naik melompat, apakah kedua kaki sama naiknya, menyilang, menyulam atau lurus biasa. Lalu ayam diturunkan lagi hingga jarinya sebagian menginjak tanah untuk melihat apakah ayam bisa bertumpu menggunakan tiga jari depannya (jinjit).
Masih dibagian kaki juga dilihat posisi tunas taji (rendah mendekat ke jari belakang), bentuk taji (double atau tidak, kecil atau besar). Pengamatan terhadap kaki ayam bangkok umumnya relatif lama agar bisa melihat dan menerawang adanya potensi pukulan kaki atau taji yang mematikan.
Cukup sekian dulu postingan tentang trik memilih ayam bangkok calon ayam "aduan"dengan tahapan dilihat, diraba dan diterawang.semoga bermamfaat.
0 Komentar untuk "Seputar Ayam Bangkok"